Pengertian Skala Likert Menurut Para Ahli : menurut.id

Halo, para pembaca yang budiman. Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas tentang pengertian skala Likert menurut para ahli. Skala Likert adalah salah satu metode pengukuran dalam penelitian yang paling banyak digunakan. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci tentang apa itu skala Likert, sejarahnya, dan bagaimana cara menggunakannya dalam penelitian. Yuk, simak selengkapnya!

Apa itu Skala Likert?

Skala Likert adalah metode pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan dalam bentuk skala. Skala Likert ini merupakan salah satu metode pengukuran yang sangat populer dan sering digunakan dalam penelitian sosial.

Skala Likert meminta responden untuk menunjukkan seberapa setuju atau tidak setuju mereka dengan pernyataan atau pertanyaan yang diberikan. Skala Likert terdiri dari lima pilihan jawaban, yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

Skala Likert memberikan fleksibilitas kepada responden untuk memilih pilihan yang paling sesuai dengan pandangan mereka. Selain itu, Skala Likert juga memungkinkan peneliti untuk mengukur tingkat kepercayaan, keyakinan, dan preferensi dari responden.

Sebelum melanjutkan pembahasan tentang Skala Likert, mari kita lihat sejarah dan perkembangannya.

Sejarah Skala Likert

Skala Likert pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Rensis Likert pada tahun 1932. Skala ini pertama kali digunakan sebagai metode pengukuran sikap dalam penelitian konsumen dengan tujuan untuk memahami sentimen pelanggan terhadap produknya.

Penggunaan Skala Likert dalam penelitian terus berkembang dan menjadi populer di tahun 1950-an hingga saat ini. Skala Likert telah digunakan secara luas dalam berbagai bidang penelitian, termasuk psikologi, sosiologi, pemasaran, dan ilmu politik.

Seiring dengan perkembangan teknologi, Skala Likert kini dapat diimplementasikan dalam bentuk kuesioner daring. Hal ini memudahkan peneliti dalam memperoleh data dari responden secara cepat dan dapat diandalkan.

Cara Menggunakan Skala Likert dalam Penelitian

Setelah memahami pengertian dan sejarah Skala Likert, kini saatnya kita membahas tentang bagaimana cara menggunakan Skala Likert dalam penelitian. Berikut adalah beberapa tahapan yang harus Anda lakukan:

1. Menentukan Tujuan Penelitian

Sebelum menggunakan Skala Likert, peneliti harus menentukan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Tujuan yang jelas akan membantu peneliti dalam memilih pernyataan atau pertanyaan yang sesuai dengan objek penelitian dan dapat menghasilkan data yang relevan.

2. Menentukan Skala Likert yang Akan Digunakan

Setelah menentukan tujuan penelitian, peneliti harus memilih jenis Skala Likert yang akan digunakan. Skala Likert terdiri dari berbagai jenis, seperti Skala Likert 3 pilihan, Skala Likert 5 pilihan, Skala Likert 7 pilihan, dan sebagainya.

Peneliti harus memilih jenis Skala Likert yang sesuai dengan tujuan penelitian dan karakteristik responden. Misalnya, jika responden terdiri dari anak-anak, lebih baik menggunakan Skala Likert dengan jumlah pilihan yang sedikit agar responden tidak merasa kesulitan dalam memilih pilihan yang tepat.

3. Menyusun Pertanyaan atau Pernyataan

Setelah menentukan jenis Skala Likert yang akan digunakan, peneliti harus menyusun pertanyaan atau pernyataan yang ingin ditanyakan kepada responden. Pertanyaan atau pernyataan tersebut harus sesuai dengan tujuan penelitian dan mudah dipahami oleh responden.

4. Menilai Validitas dan Reliabilitas Skala

Sebelum menggunakan Skala Likert dalam penelitian, peneliti harus menilai validitas dan reliabilitas Skala Likert. Validitas Skala Likert berkaitan dengan sejauh mana Skala Likert dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Sedangkan, reliabilitas Skala Likert berkaitan dengan seberapa konsisten dan akurat hasil pengukuran yang diperoleh.

5. Mengumpulkan Data dari Responden

Setelah Skala Likert telah disiapkan, peneliti dapat mengumpulkan data dari responden. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner, atau metode lainnya. Setelah itu, peneliti dapat menganalisis data dan mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan.

Tabel Skala Likert

No. Pernyataan SS S N TS STS
1 Saya merasa senang ketika melakukan pekerjaan yang baru.
2 Saya selalu siap membantu orang lain ketika mereka membutuhkan bantuan.
3 Saya merasa tidak sabar ketika harus menunggu terlalu lama.

Contoh tabel di atas adalah sebuah tabel yang dapat digunakan dalam penelitian menggunakan Skala Likert. Peneliti dapat menyusun pernyataan atau pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada responden dan meminta responden untuk menunjukkan seberapa setuju atau tidak setuju mereka dengan pernyataan atau pertanyaan yang diberikan.

FAQ

1. Apa itu Skala Likert?

Skala Likert adalah metode pengukuran sikap dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang diberikan dalam bentuk skala. Skala Likert meminta responden untuk menunjukkan seberapa setuju atau tidak setuju mereka dengan pernyataan atau pertanyaan yang diberikan.

2. Siapa yang menciptakan Skala Likert?

Skala Likert pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog bernama Rensis Likert pada tahun 1932.

3. Apa manfaat dari penggunaan Skala Likert dalam penelitian?

Penggunaan Skala Likert dalam penelitian dapat membantu peneliti dalam mengukur tingkat kepercayaan, keyakinan, dan preferensi dari responden. Selain itu, Skala Likert juga memberikan fleksibilitas kepada responden untuk memilih pilihan yang paling sesuai dengan pandangan mereka.

4. Bagaimana cara menggunakan Skala Likert dalam penelitian?

Peneliti harus menentukan tujuan penelitian, memilih jenis Skala Likert yang sesuai, menyusun pertanyaan atau pernyataan, menilai validitas dan reliabilitas Skala Likert, dan mengumpulkan data dari responden.

5. Apa saja jenis-jenis Skala Likert?

Skala Likert terdiri dari berbagai jenis, seperti Skala Likert 3 pilihan, Skala Likert 5 pilihan, Skala Likert 7 pilihan, dan sebagainya.

Sumber :